Rabu, 18 Juni 2014

Drama Stroller (Part 1)

Awalnya aku iseng ke tempat perlengkapan bayi di Yogya Dept. Store pas lagi jalan-jalan sama suami dan mama di Bandung. Pengen liat aja perlengkapan bayi tu kaya gimana dan ada apa aja sih. Waktu itu mata aku langsung tertuju sama baby gear yang menjadi obsesi aku selama berbulan-bulan ke depan, Stroller! Oh kaya gini ternyata kereta dorong bayi tu, lucu ya, dan kayanya seru aja bawa jalan-jalan bayi pake kereta, kitanya gak capek dan babynya pun bisa duduk bahkan tiduran dengan tenang. Aku Cuma merhatiin sekilas aja waktu itu, berhubung koleksi stroller di Yogya pun memang gak terlalu banyak. Sejak hari itu, setiap ada mommy yang lagi dorong stroller aku pasti langsung merhatiin, dan berhubung aku tinggal di kompleks apartemen yang banyak ditinggali oleh pasangan suami istri muda, jadi banyak banget mommies yang bawa babynya pake stroller, untuk belanja ke mall di lantai bawah, keliling kompleks, atau berjemur di atrium apartemen. Modelnya lucu-lucu dan warnanya juga macem-macem. Perhatian ekstra aku sama stroller bertambah lagi pas aku ke swalayan besar yang ada lorong khusus perlengkapan bayi. Aku mulai liat-liat harganya, ngebandingin harga stroller yang satu dengan yang lainnya dan mulai ngapalin merek plus  tipenya. Aku pun mulai nanya-nanya sama temen-temen kantor tentang stroller yang bagus yang kaya gimana. Gak cukup sampe disitu, aku mulai browsing-browsing di internet, nyari review di blog para mommies, window shopping di online baby shop dan liat-liat socmed temen-temen aku yang udah punya baby, cuma untuk liat stroller yang kaya gimana yang paling banyak dipake sama mereka. Waktu itu sih aku masih liat-liat aja, gak sampe bikin list merek dan tipe stroller yang aku taksir dan ga bikin list harga sama toko yang jualnya. Masih belum terobsesi :p
Di mall bawah apartemen ada satu toko bayi yang keliatannya lumayan lengkap, aku nyoba masuk dan langsung ke jajaran stroller. Aku inget banget ada satu stroller warna biru tosca muda yang lucu banget, di bagian dalem canopynya ada motif polkadot besar warna-warni. Handling dan rodanya warna abu-abu muda, ah cute amat! Aku minta pramuniaga tokonya untuk nurunin stroller itu dari pajangan supaya aku bisa liat dari deket dan nyoba dorong-dorong tu stroller. Pramuniaganya demo tentang spesifikasi stroller itu, handlingnya reversible (fitur ini yang langsung aku catet sebagai fitur wajib), manuvernya gesit, dan canopynya bisa ditutup sampe full. Aku tambah tergoda untuk beli stroller itu saat itu juga, ditambah harganya yang cukup murah, Rp.1.100.000 saja. Suamiku ngingetin aku untuk tahan nafsu hehehe, dia bilang ada baiknya kita survey dulu ke toko lain, siapa tau ada yang lebih  bagus dengan harga yang lebih murah. Suamiku kurang sreg sama stroller lucu tadi karena handlingnya kurang kokoh katanya. Oh ya stroller tadi mereknya babyelle. Aku tanya temenku katanya babyelle itu merek stroller yang cukup populer, banyak yang pake karena harganya terjangkau dan kualitasnya lumayan oke. Aku pun langsung noticed kalo mommies yang berseliweran di kompleks apartemen aku banyak bangeeeeett yang pake stroller merek babyelle. Selain itu, ternyata kakakku pake stroller merek babyelle juga. Aku langsung masukin deh merek babyelle ini sebagai salah satu merek stroller yang aku incer hehe... Nah tapiiiii temen kantorku yang biasa jadi tempat aku sharing lebih rekomen merek cocolatte atau pegperego. Dia juga bilang merek chicco, graco dan GB juga bagus. Ya masing-masing ada plus minusnya lah ya. Yang penting aku udah punya list merek stroller yang recommended J

Karena adikku mau nikah, hampir setiap weekend aku pulang ke Bandung untuk bantu mama nyiapin semua perlengkapan wedding. Kebetulan karena hari itu jadwalnya gak terlalu padet, selesai nyiapin perlengkapan wedding aku ajak mama ke Lavie, baby shop yang paling recommended di Bandung kayanya. Begitu masuk Lavie, aku langsung nyari-nyari stroller, dan yang aku temukan adalah satu ruangan besar berisi jajaran stroller dengan aneka merek, tipe, model, warna dan harga. Wooow!! Rasanya aku pengen liat satu per satu dan nyoba dorong semua stroller yang ada. Aku langsung nyari stroller merek babyelle dan berharap nemu tipe yang sama kaya yang aku liat di baby shop di mall apartemenku, untuk cek harga :p Tipe yang persis sama sih gak ada, tapi ada tipe yang lain, harganya lebih murah, Rp.923.000. Fiturnya sih sama aja, cuma tampilan fisiknya lebih kece yang pertama aku liat. Aku nyari stroller merek cocolatte dan pegperego. Wew pegperego mahal juga ya, minimal 2 jutaan L gak masuk budget deh. Kalo cocolatte banyak yang di bawah dua juta, tapi dari semua tipe cocolatte yang ada, fitur wajib yang aku cari (reversible handle) gak ada. Aku masih pengen muter-muter tapi mama dan tante aku udah capek, mereka coba bantu nyari stroller yang reversible handle, dan menjatuhkan pilihan sama satu stroller warna biru tua bergambar zebra. Emang sih tampilan fisiknya oke, ramping, dan simple. Harganya pun murah, 800 ribuan saja. Mama dan tanteku bilang ngapain beli stroller mahal mahal? Kepakenya juga gak akan lama. Aku sempet tertarik sih, tapi karena mereknya gak populer aku jadi skeptis. Toh kalo memang merek ini oke kenapa kok jarang yang pake? Mama dan tanteku tetep berusaha meyakinkan aku kalo si zebra ini tu oke banget dan pas di kantong. Setiap aku liat stroller lain mereka langsung balik meyakinkan aku sama si zebra. Lama-lama karena mereka udah capek dan laper akhirnya mereka memutuskan untuk ninggalin aku dan suami di Lavie sementara mereka nyari makan. Aku jadi merasa diburu-buru dan gak bisa konsen milih kalo didesak sama pilihan yang aku gak sreg. Aku butuh waktu agak lama memang, untuk menjatuhkan pilihan dan merasa sreg sama pilihan aku. Akhirnya dari sekian banyak stroller yang ada, aku dan suami memilih antara dua stroller, stroller babyelle dan stroller si zebra pilihan mama dan tanteku. Handling dan bodynya jauh lebih kokoh si stroller zebra. Tapi manuvernya lebih lancar stroller yang babyelle. Canopy si zebra pun gak bisa ditutup full. Aku pikir cuma lebih mahal 100.000 tapi aku dapet stroller yang cukup populer, at least berarti kualitasnya udah lumayan kebukti, kan? Tadinya aku udah mau menjatuhkan pilihan sama si stroller babyelle ini. Tapi suamiku nemu zipper di sekeliling canopy si stroller zebra, pramuniaganya jelasin kalo si zebra ini punya mosquito net yang detachable. Galau deh aku. Sempet aku mikir mau nunda aja, masih pengen survey lagi. Tapi ngeliat si pramuniaganya ngos-ngosan ngangkat-ngangkat stroller dan jelasin panjang lebar tentang spesifikasi masing-masing stroller, aku jadi gak tega. Akhirnya aku milih si zebra deh. Pramuniaganya ngambilin yang  barunya dan ngajarin suamiku tentang cara ngelipet si stroller ini. Terus aku tanya mana mosquito netnya? Pramuniaganya ngeluarin satu helai jaring warna putih dari dalem dusnya, waduh kok kain kaya gorden gitu sih? Pas dipasang di canopynya, si mosquito net ini jadi keliatan kaya kain numpang menjuntai aja. Aaaaaahhh aku gak sukaaaaaaaaaaaaa.... Terus yang lebih bikin aku gak sreg lagi adalah sandaran stroller ini tipis, jadi harus beli stroller pad tambahan seharga 80.000an L jatohnya sama aja donk sama beli si babyelle tadi, palingan cuma beda beberapa puluh ribu aja. Pengen nangis rasanya pas liat si zebra ini dibawa ke kasir dan dibayar sama suamiku. Seharusnya moment beli stroller ini jadi moment membahagiakan buat aku, tapi ini????? (To be continued....)
Si zebra yang malang ;(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar