Awalnya aku iseng
ke tempat perlengkapan bayi di Yogya Dept. Store pas lagi jalan-jalan sama
suami dan mama di Bandung. Pengen liat aja perlengkapan bayi tu kaya gimana dan
ada apa aja sih. Waktu itu mata aku langsung tertuju sama baby gear yang
menjadi obsesi aku selama berbulan-bulan ke depan, Stroller! Oh kaya gini
ternyata kereta dorong bayi tu, lucu ya, dan kayanya seru aja bawa jalan-jalan
bayi pake kereta, kitanya gak capek dan babynya pun bisa duduk bahkan tiduran
dengan tenang. Aku Cuma merhatiin sekilas aja waktu itu, berhubung koleksi
stroller di Yogya pun memang gak terlalu banyak. Sejak hari itu, setiap ada mommy
yang lagi dorong stroller aku pasti langsung merhatiin, dan berhubung aku
tinggal di kompleks apartemen yang banyak ditinggali oleh pasangan suami istri
muda, jadi banyak banget mommies yang bawa babynya pake stroller, untuk belanja
ke mall di lantai bawah, keliling kompleks, atau berjemur di atrium apartemen.
Modelnya lucu-lucu dan warnanya juga macem-macem. Perhatian ekstra aku sama
stroller bertambah lagi pas aku ke swalayan besar yang ada lorong khusus
perlengkapan bayi. Aku mulai liat-liat harganya, ngebandingin harga stroller
yang satu dengan yang lainnya dan mulai ngapalin merek plus tipenya. Aku pun mulai nanya-nanya sama
temen-temen kantor tentang stroller yang bagus yang kaya gimana. Gak cukup
sampe disitu, aku mulai browsing-browsing di internet, nyari review di blog
para mommies, window shopping di online baby shop dan liat-liat socmed
temen-temen aku yang udah punya baby, cuma untuk liat stroller yang kaya gimana
yang paling banyak dipake sama mereka. Waktu itu sih aku masih liat-liat aja,
gak sampe bikin list merek dan tipe stroller yang aku taksir dan ga bikin list
harga sama toko yang jualnya. Masih belum terobsesi :p
Di mall bawah
apartemen ada satu toko bayi yang keliatannya lumayan lengkap, aku nyoba masuk
dan langsung ke jajaran stroller. Aku inget banget ada satu stroller warna biru
tosca muda yang lucu banget, di bagian dalem canopynya ada motif polkadot besar
warna-warni. Handling dan rodanya warna abu-abu muda, ah cute amat! Aku minta
pramuniaga tokonya untuk nurunin stroller itu dari pajangan supaya aku bisa
liat dari deket dan nyoba dorong-dorong tu stroller. Pramuniaganya demo tentang
spesifikasi stroller itu, handlingnya reversible (fitur ini yang langsung aku
catet sebagai fitur wajib), manuvernya gesit, dan canopynya bisa ditutup sampe
full. Aku tambah tergoda untuk beli stroller itu saat itu juga, ditambah
harganya yang cukup murah, Rp.1.100.000 saja. Suamiku ngingetin aku untuk tahan
nafsu hehehe, dia bilang ada baiknya kita survey dulu ke toko lain, siapa tau
ada yang lebih bagus dengan harga yang
lebih murah. Suamiku kurang sreg sama stroller lucu tadi karena handlingnya
kurang kokoh katanya. Oh ya stroller tadi mereknya babyelle. Aku tanya temenku
katanya babyelle itu merek stroller yang cukup populer, banyak yang pake karena
harganya terjangkau dan kualitasnya lumayan oke. Aku pun langsung noticed kalo
mommies yang berseliweran di kompleks apartemen aku banyak bangeeeeett yang
pake stroller merek babyelle. Selain itu, ternyata kakakku pake stroller merek
babyelle juga. Aku langsung masukin deh merek babyelle ini sebagai salah satu
merek stroller yang aku incer hehe... Nah tapiiiii temen kantorku yang biasa
jadi tempat aku sharing lebih rekomen merek cocolatte atau pegperego. Dia juga
bilang merek chicco, graco dan GB juga bagus. Ya masing-masing ada plus
minusnya lah ya. Yang penting aku udah punya list merek stroller yang
recommended J
Karena adikku mau
nikah, hampir setiap weekend aku pulang ke Bandung untuk bantu mama nyiapin
semua perlengkapan wedding. Kebetulan karena hari itu jadwalnya gak terlalu
padet, selesai nyiapin perlengkapan wedding aku ajak mama ke Lavie, baby shop
yang paling recommended di Bandung kayanya. Begitu masuk Lavie, aku langsung
nyari-nyari stroller, dan yang aku temukan adalah satu ruangan besar berisi
jajaran stroller dengan aneka merek, tipe, model, warna dan harga. Wooow!!
Rasanya aku pengen liat satu per satu dan nyoba dorong semua stroller yang ada.
Aku langsung nyari stroller merek babyelle dan berharap nemu tipe yang sama
kaya yang aku liat di baby shop di mall apartemenku, untuk cek harga :p Tipe
yang persis sama sih gak ada, tapi ada tipe yang lain, harganya lebih murah,
Rp.923.000. Fiturnya sih sama aja, cuma tampilan fisiknya lebih kece yang
pertama aku liat. Aku nyari stroller merek cocolatte dan pegperego. Wew
pegperego mahal juga ya, minimal 2 jutaan L gak
masuk budget deh. Kalo cocolatte banyak yang di bawah dua juta, tapi dari semua
tipe cocolatte yang ada, fitur wajib yang aku cari (reversible handle) gak ada.
Aku masih pengen muter-muter tapi mama dan tante aku udah capek, mereka coba
bantu nyari stroller yang reversible handle, dan menjatuhkan pilihan sama satu
stroller warna biru tua bergambar zebra. Emang sih tampilan fisiknya oke,
ramping, dan simple. Harganya pun murah, 800 ribuan saja. Mama dan tanteku
bilang ngapain beli stroller mahal mahal? Kepakenya juga gak akan lama. Aku
sempet tertarik sih, tapi karena mereknya gak populer aku jadi skeptis. Toh
kalo memang merek ini oke kenapa kok jarang yang pake? Mama dan tanteku tetep
berusaha meyakinkan aku kalo si zebra ini tu oke banget dan pas di kantong.
Setiap aku liat stroller lain mereka langsung balik meyakinkan aku sama si
zebra. Lama-lama karena mereka udah capek dan laper akhirnya mereka memutuskan untuk ninggalin
aku dan suami di Lavie sementara mereka nyari makan. Aku jadi merasa
diburu-buru dan gak bisa konsen milih kalo didesak sama pilihan yang aku gak
sreg. Aku butuh waktu agak lama memang, untuk menjatuhkan pilihan dan merasa
sreg sama pilihan aku. Akhirnya dari sekian banyak stroller yang ada, aku dan
suami memilih antara dua stroller, stroller babyelle dan stroller si zebra
pilihan mama dan tanteku. Handling dan bodynya jauh lebih kokoh si stroller
zebra. Tapi manuvernya lebih lancar stroller yang babyelle. Canopy si zebra pun
gak bisa ditutup full. Aku pikir cuma lebih mahal 100.000 tapi aku dapet
stroller yang cukup populer, at least berarti kualitasnya udah lumayan kebukti,
kan? Tadinya aku udah mau menjatuhkan pilihan sama si stroller babyelle ini.
Tapi suamiku nemu zipper di sekeliling canopy si stroller zebra, pramuniaganya
jelasin kalo si zebra ini punya mosquito net yang detachable. Galau deh aku.
Sempet aku mikir mau nunda aja, masih pengen survey lagi. Tapi ngeliat si
pramuniaganya ngos-ngosan ngangkat-ngangkat stroller dan jelasin panjang lebar
tentang spesifikasi masing-masing stroller, aku jadi gak tega. Akhirnya aku
milih si zebra deh. Pramuniaganya ngambilin yang barunya dan ngajarin suamiku tentang cara
ngelipet si stroller ini. Terus aku tanya mana mosquito netnya? Pramuniaganya
ngeluarin satu helai jaring warna putih dari dalem dusnya, waduh kok kain kaya
gorden gitu sih? Pas dipasang di canopynya, si mosquito net ini jadi keliatan
kaya kain numpang menjuntai aja. Aaaaaahhh aku gak sukaaaaaaaaaaaaa.... Terus
yang lebih bikin aku gak sreg lagi adalah sandaran stroller ini tipis, jadi
harus beli stroller pad tambahan seharga 80.000an L jatohnya
sama aja donk sama beli si babyelle tadi, palingan cuma beda beberapa puluh
ribu aja. Pengen nangis rasanya pas liat si zebra ini dibawa ke kasir dan
dibayar sama suamiku. Seharusnya moment beli stroller ini jadi moment
membahagiakan buat aku, tapi ini????? (To be continued....)
Si zebra yang malang ;(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar